Lembah Bunga adalah lembah yang berada di ketinggian Himalaya. Para pendaki juga ahli botani menggambarkan lembah itu luar biasa indah, sudah ada sejak lebih dari seabad lebih, bahkan dalam mitologi Hindu, penggambaran keberadaan lembah ini sudah ada sejak jaman dahulu kala.
Hamparan yang lembut, padang rumput di selingi bunga-bungaan warna warni, sangat indah dan nyaris menyesakkan nafas memandangnya. Lembah bunga yang indah semakin lengkap dengan adanya background gunung dan hutan. Lembah bunga ini dinyatakan taman nasional (Nanda Devi National Park) pada 1982. Masyarakat setempat mengetahui keberadaan lembah bunga ini, mereka meyakini bahwa tempat itu dihuni oleh kawanan peri.
7. Metéora, Bangunan di Puncak Gunung Batu Athos, Yunani
Lihat gambar-gambar ini, pasti anda takjub. Bagaimana bisa sebuah castile bisa berdiri di puncak gunung batu. Terbayangkan betapa sulitnya pembangunan castle ini, padahal usianya sudah ratusan tahun. Ini adalah kompleks biara-biara ortodoks Timur paling besar dan paling penting di Yunani. Persisnya, biara-biara ini dibangun di puncak gunung batu Athos.
Ada enam biara di kompleks ini. Persisnya berada di kawasan Thessaly, dekat sunagi Pineios, pinggir baratlaut Yunani Tengah.Yang cuku menarik adalah akses menuju biara yang sangat sulit. Konon, dulunya untuk mencapai biara digunakan tanggap panjang atau semacam jala yang dipakai untuk menaikkan dan menurunkan barang, termasuk manusia. Dibutuhkan kekuatan iman untuk bisa mencapai biara ini.
8.Bagan di Birma (Myanmar)
Bagan adalah kota kuno di Mandalay Division Burma (Myanmar). Secara formal disebut Arimaddanapura atau Arimaddana (Kota Penghancur Musuh), juga dikenal sebagai Tambadipa (Negeri Tembaga) atau Tassadessa (Negeri yang dihauskan). Pada masa lalu, kota ini adalah ibu kota beberapa kerajaan kuno di Birma.
Bagan sempat diajukan ke UNESCO sebagai situs warisan dunia, namun dengan alasan tertentu Bagan ‘ditolak’. Analisa yang berkembang, ‘penolakan’ ini berkaitan dengan masalah politik dari negeri itu. Tapi alasan yang disampaikan UNESCO, karena ‘keaslian’ dari Bagan sendiri. Pasalnya, junta militer (SPDC) dinilai telah secara serampangan merenovasi stupa-stupa, candi dan bangunan di sana, mengubah gaya arsitektur yang asli serta menggunakan material modern untuk merenovasi, sehingga dinilai Bagan tidak lagi seperti aslinya.
Itulah dasar penolakan UNESCO. Meski demikian, apapun penilaian UNESCO, bagi orang awam tetap saja Bagan layak menjadi situs warisan dunia mengingat sejarah yang dikandungnya.
9. Leptis Magna
Leptis Magna adalah salah satu kota paling menonjol pada masa Kekaisaran Romawi. Kini kota kuno itu memang tinggal puing, namun beberapa bangunannya masih terlihat megah berdiri.
10. Library of Celsus, Perpustakaan juga Makam
Ini adalah sisa-sisa bangunan perpustakaan kuno zaman Romawi kuno. Dibangun ribuan tahun lalu untuk menghormati Gubernur Asia, Tiberiaus Julius Celsus Polemaeanus, seorang tokoh masyarakat terkenal yang kaya raya. Yang menarik dari bangunan ini selain sebagai perpustakaan, dikompleks bangunan ini juga terdapat makam Celcus.
Perpustakaan Celsus yang menyimpan 12.000 gulungan naskah ini terletak di Efesus, Asia kecil (Anatolia, kini masuk wilayah Turki). Dibangun oleh anak Celsus, Gaius Julius Aquila (konsul tahun 110 AD). Celsus sendiri menjadi konsul pada 92 SM, kemudian menjadi Gubernur Asia pada 115 AD.
Makam Celsus berada di ruang berkubah. Di bagian lain disimpan 12.000 gulungan naskah yang disimpan dalam lemari dan rak bersusun. Konon, Celsus begitu menghargai pengetahuan, dan menginginkan rakyat melakukan hal yang sama dengan cara ikut membaca. Untuk merangsang masyarakat membaca, konon, Celsus meninggalkan warisan 25.000 dinar untuk membayar siapa saja yang membaca materi perpustakaan. Pemerintah Turki sendiri sangat menghargai bangunan bersejarah yang kini berada dalam wilayahnya. Monumen makam yang juga perpustakaan itu menjadi salah satu kebanggaan Negara tersebut. Ini terlihat jelas dengan mencantumkan gambar bangunan Celsus pada mata uang ketas terbitan 2001-2005, lalu uang kertas 20 lira.